Rabu, 18 November 2015

Jenis Tali crane

II.3.1.1. Tali Pintal Silang

Tali ini mempunyai arah anyaman kawat dalam untaian berlawanan dengan arah anyaman tali. Tali pintal silang dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.11. Lapisan serat tali pintal silang [6]




II.3.1.2. Tali Pintal Paralel
Pada tali pintal paralel, arah anyaman kawat dalam untaian sama dengan arah anyaman untaian pada tali. Tali pintal paralel jenis ini terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.12. Lapisan serat tali [6]





II.3.1.3.  Tali Pintal Balik
Pada tali pintal balik, kedua untaian yang berdekatan dianyam dengan arah berlawanan. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.




Gambar 2.13. Lapisan serat tali pintal balik [6]




Bagian-bagian Utama Dari Overhead Travelling Crane

            Perlengkapan utama alat pengangkat untuk overhead traveling crane terdiri dari :
a.       Tali baja
b.      Kait
c.       Puli
d.      Drum penggulung tali baja
e.       Rem pita

II.3.1. Tali Baja
Tali baja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut sebagai perabot pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1.      Lebih ringan.
2.      Lebih tahan terhadap sentakan
3.      Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi.
4.      Keandalan operasi yang tinggi.

Kerusakan pada rantai akan terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali baja kawat bagian luar yang akan mengalami keausan lebih parah dan putus terlebih dahulu dibandingkan dengan bagian dalamnya. Sehingga bila bagian luar tali kawatnya mulai terputus-putus, jauh sebelum putus dan menandakan tali baja tersebut perlu diganti. Tali baja lebih murah harganya dibandingkan dengan rantai, tetapi memerlukan diameter drum yang lebih besar sehingga mekanisme pengangkatan lebih besar dan berat.
Tali baja dalam pembuatannya diberikan perlakuan panas tertentu dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanisme kawat baja yang tinggi.
Crane yang bekerja pada lingkungan yang kering menggunakan tali yang terbuat dari kawat yang cerah (tak berlapis). Tali yang akan digunakan pada tempat yang lembab harus digalvanisir (berlapis seng) untuk melapisi tali terhadap korosi. Akan tetapi, kekuatan angkat tali yang digalvanisir akan turun sekitar 10% karena pengaruh panas (seperti pada proses temper) yang terjadi ketika dilakukan proses pelapisan seng.
Tali baja dibuat dengan mesin khusus. Pertama-tama kawat dililitkan menjadi untaian dan kemudian dianyam lagi menjadi tali bulat. Kedua proses dilakukan secara bersamaan, untaian dililitkan pada inti yang terbuat dari rami, asbes, atau kawat baja yang lunak.
Tali baja lebih murah harganya bila dibandingkan dengan rantai, tetapi memerlukan diameter drum yang lebih besar sehingga mekanisme lebih besar dan lebih berat.
Kelemahan-kelemahan dari tali baja :
a.       Tidak tahan korosi.
b.      Sukar untuk ditekuk sehingga memerlukan drum atau tromol yang besar.
c.       Dapat mulur dan memanjang.
d.      Cenderung untuk berputar.
Beberapa jenis tali baja yang digunakan di dalam peralatan pengangkatan diantaranya :
a.       Tali pintal silang.
b.      Tali pintal parallel.

c.       Tali pintal balik.